Perencanaan Keuangan

Wajib Baca: Menabung dan Berinvestasi, Mana Lebih Baik?

 
 
menabung dan berinvestasi

Menabung dan berinvestasi adalah dua konsep keuangan yang berbeda. Saat kamu menyimpan uang kamu di dalam tabungan. biasanya untuk tujuan keuangan jangka pendek atau keadaan darurat. Sedangkan seseorang biasanya berinvestasi untuk jangka panjang, dan mengharapkan uangnya berkembang menjadi keuntungan yang berlipat ganda.

Baik menabung menabung dan investasi penting untuk mencapai tujuan keuangan kamu. Keduanya memiliki prinsip yang sama, yaitu meminta kamu menyisihkan uang, meskipun pada akhirnya tujuannya berbeda. Jadi, apa sebenarnya perbedaan antara menabung dan berinvestasi? Berikut perbedaannya:

1. Menabung

Menabung merupakan kegiatan menyisihkan sebagian uang untuk disimpan. Kamu bisa memilih untuk menabung sendiri di rumah, maupun menabung di bank agar terjamin keamanannya.. Saat ini, sangat mudah untuk membuka rekening bank. Bagi kamu yang enggan menghabiskan uang untuk membayar biaya investasi bulanan, ada juga bank-bank yang tidak mengenakan biaya administrasi bulanan sama sekali. Pastikan kamu sudah mencari informasi sebelum membuka rekening bank.

Sebelum menyisihkan uang, tentu kamu harus membuat susunan anggaran sehari-hari. Pastikan bahwa kamu memiliki cukup uang untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar. Misalnya membayar sewa, transportasi, belanja rumah tangga, dan lain-lain. Catat semua rencana pengeluaran ini, baik yang dibayar tunai, kartu debit, maupun kartu kredit.

Setelah menentukan anggaran, semoga pada akhirnya kamu memiliki sejumlah uang yang tersisa. Nah, uang itulah yang dapat kamu tabung di bank. Ketika kamu sudah membuat susunan anggaran, pastikan kamu mematuhi anggaran tersebut.

Pasalnya, menabung akan sulit sekali jika kamu tidak membuat anggaran, dan hanya berharap ada uang sisa setiap bulan. Oleh karena itu, ketika mendapatkan uang, sebaiknya kamu langsung menabung sebelum terpakai.

Tabungan kamu biasanya digunakan untuk tujuan keuangan jangka pendek. Misalnya, salah satu alasan paling umum orang menabung adalah untuk keadaan darurat dengan menciptakan dana darurat. Dana ini biasanya dibiarkan dalam rekening tabungan sampai dibutuhkan; Ini pada dasarnya jaring pengaman finansial.

Opini yang pada umumnya diaminkan oleh masyarakat banyak adalah: pastikan kamu memiliki tabungan sebesar 3-6 kali lipat dari biaya hidup kamu sehari-hari dalam sebulan.

Misalnya, jika kamu menghabiskan Rp5.000.000 dalam sebulan, maka kamu harus punya tabungan minimal Rp15.000.000-Rp30.000.000. Inilah jumlah tabungan yang tidak boleh kamu gunakan sama sekali, kecuali benar-benar darurat. Barulah setelah itu kamu bisa mengalokasikan dana untuk berinvestasi, memulai usaha, dan lain-lainnya.

Dana darurat menjadi salah satu tujuan menabung. Kendati demikian, banyak juga yang menabung untuk menjadikan impian mereka nyata. Misalnya untuk membeli gadget baru, kendaraan pribadi, rumah, dan lain sebagainya.

2. Berinvestasi

Secara singkat dan mudah, berinvestasi artinya menggunakan uang kamu untuk bekerja, artinya kamu berharap, dengan berinvestasi, uang kamu akan menghasilkan uang-uang lainnya.

Instrumen investasi ada cukup banyak, salah satu jenis investasi yang populer adalah berinvestasi di pasar modal. Pasar modal merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk utang (obligasi), ekuitas (saham), instrumen derivatif, maupun instrumen lainnya.

Ketika kamu berpartisipasi dalam investasi di pasar modal, berarti kamu telah membeli aset perusahaan. Saat kamu membeli saham, kamu membeli sebagian kecil dari perusahaan, dan ketika kamu membeli obligasi, kamu membeli hutang perusahaan atau pemerintah. Saat kamu membeli reksa dana, kamu memeroleh sekeranjang saham, obligasi, uang tunai, maupun ketiganya. Tergantung pada manajer investasi yang kamu pilih.

Ada dua alasan utama mengapa orang berinvestasi daripada menyimpan uang mereka di tabungan. Pertama, untuk mendapatkan pengembalian, yakni ingin uang mereka tumbuh seiring waktu. Tak sedikit orang yang berharap hasil investasinya dapat digunakan untuk bersantai (tidak perlu bekerja lagi). Kedua, mengharapkan agar investasi memiliki tingkat pengembalian yang lebih tinggi ketimbang tabungan, dalam jangka waktu panjang agar tetap unggul diterjang inflasi.

3. Risiko Menabung

Di Indonesia, inflasi secara konsisten lebih tinggi daripada bunga tabungan bank. Setiap tahunnya, Indonesia mengalami tingkat inflasi sekitar 3-4% per tahunnya. Bayangkan apabila kamu hanya menyimpan uang di bank. Biasanya, tabungan bank hanya menghasilkan bunga 0,5% setahun. Beberapa tabungan bahkan tidak memberikan bunga sama sekali.

Kamu mungkin belum pernah mendengar istilah inflasi, tapi efeknya sangat nyata pada kehidupan kita. Contohnya, harga ayam negeri di supermarket pada 2011 hanya Rp 18.000 saja. 8 tahun kemudian, harganya naik dua kali lipat, yakni Rp 36.000. Ini karena uang yang kamu miliki sekarang akan turun terus nilainya dari waktu ke waktu.

Belum lagi mengingat beberapa bank membebankan biaya-biaya pada tabunganmu. Bukannya bertambah, uangmu malah berkurang.

Kendati demikian, kamu tetap perlu menyediakan uang tabungan, khususnya untuk dana darurat. Oleh karena itulah, pada umumnya, dana tabungan dan dana investasi tidak digabung. Kamu harus membuat alokasi dana untuk masing-masing tujuan keuangan ini.

4. Risiko Berinvestasi

Salah satu risiko utama berinvestasi di saham, misalnya, adalah bahwa beberapa perusahaan mungkin tidak berhasil menciptakan laba atau pendapatan, atau mereka kehilangan tenggat waktu produksi, atau memiliki kuartal yang buruk, atau tahun yang buruk. Ini dapat menyebabkan investasi kamu kehilangan nilainya. Apalagi, banyak yang ragu untuk mulai berinvestasi karena modal awalnya dirasa terlalu besar. Misalnya untuk berinvestasi saham, perusahaan sekuritas hanya menerima bila modal awalnya minimal Rp 10 juta. Masalahnya, bagi beberapa orang, kehilangan uang sebesar ini tidak dapat diterima. Oleh karena itulah, hanya sebagian orang saja yang tertarik untuk memulai berinvestasi saham.

Jika kamu berinvestasi dalam obligasi, itupun tidak luput dari kehilangan nilai. Misalnya, jika suku bunga naik, atau inflasi sedang naik. Nilai investasi kamu juga dapat berubah ketika peraturan dan regulasi berubah, yang berdampak terhadap sulitnya perusahaan penerbit obligasi untuk melakukan bisnis.

Setelah menelaah kedua opsi investasi tersebut, ada juga investasi reksa dana. Investasi reksa dana disebut-sebut sebagai investasi yang paling cocok untuk pemula karena kesederhanaannya. Selain itu, tidak butuh modal besar untuk memulainya. Hanya dengan Rp 10.000 maupun Rp 100 ribu, semua orang bisa berinvestasi. Hal ini dipermudah lagi dengan penyedia reksa dana online seperti Ajaib.

Ada beberapa metode untuk membatasi risiko dalam berinvestasi, misalnya dengan mendiversifikasi kepemilikan kamu. Caranya, kamu berinvestasi pada beberapa instrumen sekaligus agar jika yang satu mengalami penurunan, kamu masih memiliki aset-aset lain yang aman dari penurunan. Namun, dengan cara inipun, tetap tidak ada investasi yang sepenuhnya bebas risiko. Inilah fakta yang harus kamu pahami sebelum berinvestasi.

Nah, setelah kamu mengetahui baik-buruk dari menabung dan berinvestasi, tahap berikutnya adalah menentukan mana yang harus menjadi prioritasmu. Semua orang pasti butuh keduanya. Namun, kami menyarankan untuk memulai dengan tabungan, barulah setelah itu proteksi diri, seperti BPJS maupun asuransi, sebelum berinvestasi.

Mengapa? Karena sebanyak apapun uang yang kamu miliki dari berinvestasi, kamu tetap butuh sesuatu yang dapat melindungimu dari kehilangan. Karena itulah, jangan lupa pelajari juga saat tepat untuk memulai investasi agar kamu dapat merencanakan keuanganmu dengan lebih baik.


Ajaib merupakan aplikasi investasi reksa dana online yang telah mendapat izin dari OJK, dan didukung oleh SoftBank. Investasi reksa dana bisa memiliki tingkat pengembalian hingga berkali-kali lipat dibanding dengan tabungan bank, dan merupakan instrumen investasi yang tepat bagi pemula. Bebas setor-tarik kapan saja, Ajaib memungkinkan penggunanya untuk berinvestasi sesuai dengan tujuan finansial mereka. Download Ajaib sekarang.

Artikel Terkait